Seiring berjalannya waktu, akan semakin banyak yang berubah, entah itu sikap atau perilaku, hanya diri kita yang dapat menentukan akan jadi seperti apa kita kedepannya.
Lagi-lagi saya mengutip sebuah tulisan seorang sahabat di FB yang saya kira bisa menjadi renungan khususnya bagi Wanita,
Untuk mu Wanita Shalihah...
Bismillahirrahmanirrahim
Wanita shalihah adalah sebaik-baik keindahan Menatapnya menyejukkan kalbu ....
Mendengarkan suaranya menghanyutkan batin....
Wanita shalihah adalah bidadari surga yang hadir didunia ....
Wanita shalihah adalah ibu dari anak-anak yang mulia ...
Wanita shalihah adalah istri yang meneguhkan jihad suami ....
Wanita shalihah adalah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat ....
Semua orang pasti pernah merasakan lapar, namun jika kita ingin makan karena lapar, cukupkah kita berdiam sambil mengharap ada orang yang datang membawakan makanan?
Jika kita ingin memiliki penghasilan yang baik, cukupkah dengan hanya duduk di rumah menunggu ada orang yang datang membawakan pekerjaan? Jawabnya tentu tidak! Padahal kita yakin Allah Maha Pemberi rizki.
Kesimpulannya, jika kita ingin makan, maka kita akan tergerak untuk bangkit mencari jalan agar kita mendapatkan makanan,
begitu pula jika kita ingin mendapatkan penghasilan.
Itulah bedanya antara mau dan kemauan.
Sekedar ingin makan berarti kita baru sampai pada tahap “MAU”, dan itu tidak berarti apa-apa,
dia baru akan bermanfaat jika “MAU”-nya berubah menjadi “KEMAUAN” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Namun yang disayangkan, “KEMAUAN” tersebut baru kita miliki pada hal-hal seperti contoh di atas.
Adapun pada hal-hal yang lainnya, sering “KEMAUAN” kita hanya sebatas “MAU” saja.
Jika ditanya kepada seluruh wanita, apakah mereka ingin menjadi seorang istri shalehah?
Maka semuanya akan menjawab: “YA”. Namun banyak yang hanya sampai disitu,
selebihnya tidak ada tindakan nyata yang dia lakukan untuk mewujudkannya.
Dirinya tidak bergerak untuk menempuh sarana atau jalan yang dapat mengantarkannya kesana.
Ibadah jarang dilakukan, al-Qur’an dan buku-buku Islami tidak pernah dibaca, teman-teman yang shaleh justru dia dijauhi dan malah di benci.
Bahkan sebaliknya, jalan-jalan keburukanlah yang dia tempuh. Perkumpulan gosip menjadi hobinya, bergaul tanpa batas dengan lawan jenis terus dilakukan, pakaian yang tidak pantas masih dikenakan dan berbagai bentuk kegiatan rusak, dialah pelanggannya.
Jika demikian, akankah keinginan seluruh kaum wanita untuk menjadi istri salehah akan terwujud?
Kata seorang penyair: Anda ingin selamat, namun tidak anda tempuh jalannya Sesungguhnya perahu tidak berjalan di daratan.
Orang yang sekedar “MAU” umumnya bersifat pasif, mencari waktu luang, menunggu peluang, minta dipahami, dst.
Sementara orang yang punya “KEMAUAN”, umumnya bersifat aktif, meluangkan waktu, mencari peluang, berusaha memahami dan seterusnya.
Pada masa Rasulullah, orang-orang munafik yang tidak ikut perang Tabuk mencari-cari alasan mengapa mereka tidak ikut perang, seolah-olah mereka juga sebenarnya ingin ikut berperang, namun Allah Ta’ala membantah argumen mereka, seperti dalam firmanNya:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS At-Taubah: 46)
sahabatku… Sejak sekarang, mari bersama-sama kita rubah “MAU” kita menjadi “KEMAUAN”, dari kemauan menjadi tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Wanita Shalihah...
Pandai MENJAGA DIRINYA…. Gemar melakukan PUASA… Sholat malamnya TERJAGA… Kata-katanya BERNADA… Pembawaannya ANGGUN dan BERWIBAWA…
Pandai MENJAGA LISANNYA…. Menjauhi GHIBAH dan DUSTA….. Pandai Menyimpan RAHASIA…….
Wanita Shalihah...
Dia pandai MENGATUR HARTA…. Tidak suka BERFOYA-FOYA… HEMAT dan CERMAT….. dalam BERBELANJA…
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya…… Selalu Riang… dan PENUH CINTA…… SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA….
Wanita Shalihah...
Dia TA’AT pada Allah dan Rasul-Nya… Dia TA’AT pada suaminya… Dia QONA’AH dan PENGHIBA… Dia TABAH MENDERITA…
Di pelupuk matanya berbinar CAHAYA… Di mulutnya terlantun DOA… Di hatinya tersimpan… ”MUTIARA”
Wanita Shalihah itu...
Hatimu tentram ketika MELIHATNYA… Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA… Perasaanmu gembira ketika mendengar PENDAPATNYA….
Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia…. Penghias KEHIDUPAN suaminya…
(kumpulan2 artikel sahabat kembang anggrek)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.