Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Artinya: "Jika
kalian bersetubuh dengan istri-istri kalian termasuk sedekah!" Mendengar
sabda Rasulullah para shahabat keheranan dan bertanya: "Wahai
Rasulullah, seorang suami yang memuaskan nafsu birahinya terhadap
istrinya akan mendapat pahala?" Nabi shallallahu alaihi wa sallam
menjawab: "Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh
dengan selain istrinya, bukankah mereka berdosa?"Jawab para shahabat:
"Ya, benar". Beliau bersabda lagi: "Begitu pula kalau mereka bersetubuh
dengan istrinya (di tempat yang halal), mereka akan memperoleh pahala!".
[Hadits Shahih Riwayat Muslim 3:82, Ahmad 5:1167-168 dan Nasa'i dengan
sanad yang Shahih].
Itulah cara Islam menjaga harkat dan
martabat manusia agar tak menjadi hina. Bagi Islam, lebih mulia pulang
ke rumah untuk menyenangkan suami daripada berada di jalanan dengan
pria/wanita bukan muhrim dan tidak halal. Dan yang terpenting
lagi dalam pernikahan bukan hanya sekedar dapetin anak, tetapi berusaha
mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak
yang shalih dan bertaqwa kepada Allah. Coba dah dibayangin aja kalo
semua orang boleh bebas memilih dan wanita boleh tidur dengan siapa saja
yang ia pilih tanpa ada ikatan pernikahan dan komitmen kepada Allah
SWT. Rasanya jauh dari harapan untuk bisa keluar dari rahimnya anak-anak
yang sholeh yang kelak bisa membawa agama ini untuk kemaslahatan dunia
dan seisinya.
Penghargaan Islam terhadap ikatan perkawinan
besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan
separuh agama. Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata, bersabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Artinya; “Barangsiapa menikah,
maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi." [Hadist
Riwayat Thabrani dan Hakim]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya, Artinya: “Ada tiga
golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid
fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan
seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya." [Hadits
Riwayat Ahmad 2 : 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan
Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu].
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.